KitaBogor – Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menekankan bahwa edukasi yang masif dan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat adalah kunci penting dalam menurunkan angka kasus kanker di Kota Bogor.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Bogor periode 2025-2030 di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Rabu (11/6).
Ia berbagi kisah pilu tentang seorang penderita kanker payudara berusia 51 tahun dengan dua anak stunting yang ditemuinya enam bulan lalu. Sayangnya, saat Jenal Mutaqin kembali mengunjunginya, penderita tersebut telah meninggal dunia.
Menurut Jenal Mutaqin, kasus seperti ini sering terjadi karena banyak masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah, belum memiliki akses terhadap informasi pelayanan kesehatan yang cepat dan memadai.
“Pendeteksian lebih dini itu menjadi penting agar treatment-nya lebih rendah dan mudah pada saat stadium rendah,” ujar Jenal Mutaqin.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pemahaman masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kanker masih tergolong rendah.
“Masyarakat hari ini belum sepenuhnya memahami deteksi dini kanker. Maka perlu gerakan yang masif, dikomandoi oleh YKI dan melibatkan Posyandu, RT, dan RW, serta kehadiran pemerintah harus benar-benar nyata dan dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Dengan kepemimpinan baru YKI Cabang Kota Bogor di bawah Ketua Yantie Rachim, Jenal Mutagin berharap sinergi antara elemen masyarakat dan pemerintah dapat semakin kuat.
“YKI harus bisa memberikan harapan hidup lebih panjang bagi para penderita kanker dan menghadirkan semangat optimis, sembari terus kita tingkatkan pelayanan dan sarana kesehatan,” jelas Jenal Mutaqin.
Sementara itu, Ketua Umum YKI Pusat, Aru Wisaksono, menyampaikan kekagumannya atas kinerja dan komitmen pengurus YKI Cabang Kota Bogor dalam menghadirkan berbagai inovasi penanganan kanker.
“Saya mengapresiasi para pengurus YKI yang telah berdedikasi dalam membangun inovasi untuk YKI di Kota Bogor dan terus memperbaiki penanganan kanker di Kota Bogor,” kata Aru.
Ia juga menegaskan bahwa status Kota Bogor sebagai Kota Paliatif merupakan pencapaian yang patut dipertahankan dan ditingkatkan.
“Kota Bogor telah bergerak dengan sangat baik, Saya berharap ini dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk memperkuat layanan dan jaringan penanganan kanker di tingkat daerah,” ujarnya.