KitaBogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meresmikan akses baru menuju Stasiun Bogor yang berlokasi di Jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Senin (1/9).
Langkah ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam memberikan kemudahan bagi warga yang terdampak penutupan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang.
Dedie menyampaikan, Stasiun Bogor memiliki peran vital sebagai pusat mobilitas masyarakat. Tercatat, lebih dari 100 ribu pengguna KRL Bogor–Jakarta maupun Bogor–Sukabumi setiap harinya bergantung pada stasiun tersebut.
Oleh karena itu, Pemkot Bogor bersama PT KAI terus berkolaborasi untuk menghadirkan akses yang lebih baik, aman, dan nyaman, baik bagi masyarakat yang bekerja maupun berwisata.
“Ini bagian dari penataan kawasan Stasiun Kereta Api Bogor. Kita ingin kawasan ini menjadi kawasan kebangkitan ekonomi Kota Bogor, karena lebih dari 100.000 orang setiap hari memanfaatkan KRL, sehingga akses yang baik adalah bentuk kepedulian kita,” ujar Dedie.
Selain akses pejalan kaki yang lebih tertata melalui zebra cross dan trotoar, penataan kawasan juga difokuskan pada penyediaan fasilitas pendukung seperti penerangan jalan, halte Biskita untuk rute K5 dan K6 yang akan segera beroperasi, serta sarana keamanan yang sesuai standar.
Dedie menekankan pentingnya sinergi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam pengaturan trayek angkutan umum dan penataan halte. Ia mengingatkan agar kualitas kawasan penyangga stasiun tidak kalah dengan fasilitas di dalamnya.
“Kalau PT KAI sudah menyiapkan fasilitas berkualitas internasional, jangan sampai saat keluar dari stasiun malah terlihat kumuh dan kotor. Alun-alun, Dewi Sartika, hingga Mayor Oking harus tertata rapi karena ini wajah Kota Bogor,” jelasnya.
Dengan peresmian akses baru ini, diharapkan mobilitas warga semakin lancar sekaligus mendukung terciptanya wajah baru kawasan Stasiun Bogor sebagai pusat ekonomi dan transportasi yang lebih modern.