Sawala Dasa Wacana Bahas Paradoks Pendidikan Kolonial dan Tantangan Pendidikan Modern

0
13
Sawala Dasa Wacana Bahas Paradoks Pendidikan Kolonial dan Tantangan Pendidikan Modern

KitaBogor – Kegiatan diskusi budaya dan pendidikan bertajuk Sawala Dasa Wacana (Sawala) kembali digelar oleh Daya Putra Bangsa pada Kamis, 10 Juli 2025, bertempat di Kompleks Edukasi Putra Bangsa, Kampung Pasirangin, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Diskusi yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 10 ini telah memasuki edisi ke-2 dengan mengangkat tema “Menimbang Pendidikan Masa Kolonial dan Refleksi Kekinian.”

Tokoh sejarah Bogor, Rahmat Iskandar, hadir sebagai pemantik dalam diskusi terbatas ini. Ia menyoroti bahwa sistem pendidikan pada masa kolonial meski sarat kepentingan politik kolonial, juga memberi dampak ganda. Di satu sisi, ia menanamkan kepatuhan terhadap tatanan kolonial, bersifat euro-sentris, mengabaikan semangat nasionalisme, dan memupuk segregasi sosial. Namun, Rahmat juga menilai bahwa dari sistem pendidikan itulah muncul kesadaran baru di kalangan pribumi. Kesadaran tersebut mendorong lahirnya berbagai gerakan sosial dan pendidikan seperti Taman Siswa, Muhammadiyah. Serta media massa lokal dan organisasi politik bercorak nasionalis.

“Tidak semua warisan pendidikan kolonial itu negatif. Nilai-nilai moralitas dan etika profesional ala Eropa juga menghasilkan sumber daya manusia yang andal. Terbukti dari banyaknya infrastruktur peninggalan kolonial yang masih berdiri kokoh hingga kini. Hal ini berbeda dengan dunia pendidikan masa kini yang kerap melahirkan banyak penyimpangan,” ujar Rahmat Iskandar secara kritis.

Sementara itu, Heri Cokro selaku penggagas kegiatan Sawala menyatakan bahwa diskusi ini memang dirancang sebagai forum terbatas yang mendorong lahirnya ide-ide segar dan nilai-nilai berbasis kearifan lokal. Harapannya, hasil pemikiran dari diskusi ini dapat diramu menjadi rujukan dalam praktik pendidikan di berbagai jalur, baik formal maupun non-formal.

Kegiatan kali ini turut dihadiri oleh berbagai kalangan seperti pendidik, seniman, jurnalis, hingga mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari IPB University. Diskusi diakhiri dengan bincang santai seputar isu kebangsaan dan ditutup dengan makan bersama dengan hidangan khas Kompleks Edukasi Putra Bangsa.

Previous articleHi Tea Cafe: Tempat Nongkrong Adem di Puncak yang Wajib Kamu Coba!
Next articleMandi Es Bukan Cuma Buat Atlet: Yuk Kenalan Sama Cold Plunge!