Kitabogor – Wargi Kitabogor harus tahu ada program pemerintah guna menjaga harga pangan terutama beras, Program tersebut bernama ‘Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan’ (SPHP).
Beras ini mendapat subsidi negara dan ditujukan langsung kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa beras SPHP merupakan program subsidi pemerintah untuk pengendalian harga pangan.
“Beras SPHP 5 kg dijual seharga Rp 12.500/kg di Zona 1. Beras ini tidak boleh dibuka kemasannya, dicampur, atau dijual kembali dalam bentuk lain,” tegas Arief.
Ia menambahkan bahwa beras SPHP adalah jenis beras medium, namun kadang kualitasnya sangat baik karena hanya memiliki tingkat broken (butir patah) sekitar 5 persen. Oleh karena itu, distribusinya harus diawasi ketat.
Untuk memperkuat jalur distribusi, pemerintah akan meluncurkan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai outlet resmi penyaluran beras SPHP.
Peluncuran akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025 mendatang.
“Kita ingin jalur distribusi SPHP resmi, transparan, dan terawasi. Bulog juga sudah bekerja sama dengan Satgas Pangan dari Polri dan TNI,” ungkap Arief.
Ia mengimbau masyarakat turut berperan dalam pengawasan harga, kualitas, dan dugaan penyimpangan beras di pasaran.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa pengawasan distribusi beras SPHP kini dilakukan secara digital melalui aplikasi Klik SPHP. Aplikasi ini mewajibkan pengecer untuk terdaftar dan memiliki izin resmi sebelum memesan beras SPHP.
“Badan usaha yang tidak memenuhi syarat akan dikenai sanksi berat, bahkan hukuman pidana hingga 5 tahun penjara. Beras SPHP tidak boleh dijual di pasar modern,” ujar Rizal saat meninjau Pasar Setono Betek, Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/7).
Dengan digitalisasi dan sistem pengawasan yang ketat, pemerintah berharap distribusi beras subsidi menjadi lebih tertib, tepat sasaran, dan bebas dari praktik curang.