KitaBogor – Program GENIUS (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa). Inisiatif ini tak hanya menyediakan kudapan bergizi di sekolah, tapi juga mengajarkan literasi gizi, pola makan sehat, serta cara mengurangi sisa makanan.
Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis, dalam Temu Ilmiah Nasional PERSAGI 2025, di Jakarta, Jum’at (11/7/2025) lalu. Menyampaikan bahwa dampak optimal dari pemberian makan bergizi hanya bisa dicapai lewat edukasi berkelanjutan. Anak-anak diajak memahami pentingnya sarapan, mengenal makanan sehat, dan hidup bersih lewat metode menyenangkan seperti yel-yel, jingle, dan poster.
Evaluasi tahun 2024 oleh AIPGI menunjukkan hasil positif: peningkatan status gizi siswa dan penurunan gizi buruk serta kurang. Selain itu, kesadaran akan konsumsi pangan beragam dan pencegahan pemborosan makanan juga meningkat.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa program ini ikut menurunkan Prevalence of Undernourishment (PoU) Indonesia menjadi 8,27% pada 2024. Meski belum mencapai target RPJMN sebesar 5%, hasil ini menunjukkan arah kebijakan yang tepat.
Ketua Komite III DPD RI, Filep Wamafma, juga mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini mengintegrasikan GENIUS. Ia menekankan pentingnya kesiapan tenaga ahli gizi di daerah untuk menyukseskan program ini.
Di luncurkan pada 2023, GENIUS kini menjadi bagian dari program prioritas nasional MBG untuk memperluas intervensi gizi demi menyongsong Generasi Emas 2045.