PI Archery Club: Panahan Inklusif untuk Prestasi dan Karakter, Butuh Dukungan Fasilitas Pemerintah

0
18
PI Archery Club: Panahan Inklusif untuk Prestasi dan Karakter, Butuh Dukungan Fasilitas Pemerintah

KitaBogor – Panahan bukan hanya olahraga, tetapi juga sarana pendidikan karakter. Lewat tarikan busur dan anak panah, para pemanah belajar fokus, disiplin, kesabaran, hingga kepercayaan diri. Hal inilah yang menjadi landasan Coach Rifatra Dai Leire mendirikan PI Archery Club.

Sejak 2015, Rifatra mulai memperkenalkan panahan lewat ekstrakurikuler di sekolah sekitar Depok. Saat itu, panahan masih dianggap olahraga minoritas, namun ia melihat potensi besar untuk membangun karakter generasi muda. Antusiasme pelajar yang terus meningkat akhirnya melahirkan PI Archery Club, yang kini memiliki lebih dari 100 anggota aktif dan bermitra dengan empat sekolah swasta di Jakarta serta sekitarnya.

“Lawan utama dalam panahan itu diri sendiri. Dari situ kita bisa tahu apakah kekurangan kita ada di fokus, fisik, atau teknik,” ujar Rifatra, Minggu (7/9/2025).

Klub ini terbuka untuk semua usia, mulai dari enam tahun. Biaya latihan pun terjangkau, dari Rp100 ribu untuk sesi trial hingga Rp350 ribu per bulan untuk empat kali pertemuan. Menariknya, PI Archery Club juga dikenal inklusif karena memberi ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti autisme, down syndrome, hingga disabilitas ortopedi. Dengan pendekatan sabar dan konsisten, mereka mampu fokus, menikmati proses latihan, bahkan berprestasi dalam kompetisi.

Meski terus berkembang, tantangan terbesar adalah keterbatasan fasilitas latihan. Saat ini, latihan resmi tingkat daerah terpusat di GOR Ragunan, sementara biaya lomba antarklub masih ditanggung peserta. Dukungan pemerintah baru sebatas pembiayaan untuk kejuaraan resmi tingkat provinsi melalui Pusat Latihan Atlet Daerah Khusus (PLADK).

Rifatra berharap pemerintah lebih memperhatikan ketersediaan lahan latihan panahan yang merata di tiap wilayah. “Panahan ini bisa diikuti semua umur, dari anak-anak hingga lansia. Kalau fasilitas lebih merata, pasti makin banyak yang bisa ikut dan berprestasi,” pungkasnya.

Previous articleIsrael Bombardir Qatar, Klaim Targetkan Kelompok Militan Hamas
Next articleMeneguhkan Advokasi Pendidikan: Pendaftaran Pemilihan Duta Pendidikan Jawa Barat 2026 Resmi Dibuka