Melimpahnya Curah Hujan di Kota Bogor, Perumda PPJ Terapkan Inovasi Pengolahan Air Bersih

0
6
KitaBogor – Dikenal sebagai “Kota Hujan”, Bogor tak hanya identik dengan curah hujannya yang tinggi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) untuk berinovasi.
Melalui terobosan fasilitas pengolahan air hujan, Perumda PPJ berhasil mengubah potensi hujan menjadi sumber daya air bersih yang bermanfaat.
Pionir dalam inovasi ini adalah Pasar Gembrong Sukasari, salah satu pasar di bawah pengelolaan Perumda PPJ, yang kini telah dilengkapi dengan instalasi pengolahan air hujan.
Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, tetapi juga efisiensi dalam pengelolaan sumber daya.
Direktur Utama Perumda PPJ, Jenal Abidin, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang untuk menampung dan mengolah air hujan yang jatuh, mengubahnya menjadi air bersih yang layak pakai untuk berbagai fasilitas kebersihan di pasar.
“Sistem pengolahannya ada di bawah, ditampung, kemudian air itu diolah melalui sistem penyaringan, sehingga menghasilkan air yang bisa dimanfaatkan untuk kebersihan. Jadi tidak terbuang tapi bisa dimanfaatkan,” ujar Jenal Abidin.
Proses pemanfaatan air hujan ini cukup sederhana namun efektif. Air hujan yang turun akan dialirkan melalui pipa-pipa yang terpasang di atas atap pasar.
Selanjutnya, air tersebut dikumpulkan dalam penampungan di lantai dasar sebelum melalui tahap pengolahan dan penyaringan. Hasilnya adalah air bersih yang siap digunakan untuk kebutuhan operasional pasar, seperti membersihkan lapak, toilet, atau area umum lainnya.
Inovasi ini mendapat apresiasi dari Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang belum lama ini meninjau progres pembangunan pasar pada Senin (9/6/2025) lalu, didampingi oleh Jenal Abidin.
Penerapan sistem pengolahan air hujan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar lain di Bogor, bahkan di Indonesia, dalam mengelola sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.
Dengan demikian, “Kota Hujan” tidak hanya menjadi julukan, tetapi juga identitas yang memicu solusi inovatif untuk tantangan lingkungan.
Previous articleWakil Walikota Bogor : Edukasi dan Deteksi Dini Kunci Penanganan Kanker di Kota Bogor
Next articleIndonesia Tawarkan 46 Proyek Infrastruktur kepada Investor Global