KitaBogor – Film Margono 46 hadir bukan cuma buat hiburan, tapi juga sebagai ajakan untuk lebih peduli sama kondisi keuangan negara. Lewat kisah inspiratif pendiri BNI, Margono Djojohadikusumo, film ini ingin ngajak masyarakat—terutama anak muda—buat lebih paham gimana gaya hidup bisa berdampak ke ekonomi nasional.
Masih suka belanja produk luar negeri? Atau terbiasa ikut-ikutan naikkin harga barang tiap musim liburan? Nah, kebiasaan ini ternyata bisa bikin devisa negara terkuras dan inflasi makin tinggi. Film ini pengin banget kita sadar, bahwa perubahan dimulai dari hal-hal kecil di kehidupan sehari-hari.
Proyek film ini sendiri makin serius digarap. Penulis skenario Aris Notonagoro sudah diskusi bareng Aji Najiullah Thaib, desainer produksi senior yang udah kenyang pengalaman di dunia perfilman. Fokusnya? Bikin visual era 1945–1946 yang autentik banget, dari kostum zaman kemerdekaan sampai mobil dan furnitur klasik.
Syutingnya bakal digelar di dua lokasi penting: Jakarta sebagai ibu kota negara, dan Purwokerto di Banyumas, tempat Margono lahir dan mendirikan Bank BNI 46. Karena ini film sejarah, bujetnya pun nggak main-main: diperkirakan tembus Rp50 miliar!
Kerennya lagi, film Margono 46 juga ikut tren teknologi. Dari nulis naskah sampai editing video, semuanya dipermudah pakai teknologi AI. Bahkan untuk promosi dan targeting audiens juga udah berbasis kecerdasan buatan, biar bisa nyampe ke penonton yang tepat.
Film ini bukan cuma tentang masa lalu, tapi juga pesan penting untuk masa depan: ayo, jadi warga negara yang sadar ekonomi mulai dari sekarang!