Korupsi PT Sritex, Kejagung Periksa 5 Saksi Dari Bank BNI Dan Bank BJB

0
17

Kitabogor – Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa 5 orang saksi terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit Bank BJB, Bank DKI dan Bank Jateng kepada PT Sritex dan entitas anak usaha pada Senin, 9 September 2025.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, S.H., M.H., dalam keterangan tertulisnya menyampaikan lima saksi tersebut berasal dari Bank BJB sebanyak empat orang dan seorang saksi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

“Kelima orang saksi tersebut diperiksa terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT Bank DKI dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah kepada PT Sri Rejeki Isman, Tbk (PT Sritex) dan entitas anak usahaatas nama Tersangka ISL dkk,” ujar Kapuspenkum.

Satu orang saksi dari Bank BNI yang diperiksa jaksa penyidik JAM PIDSUS itu adalah inisial SH selaku Relationship Manager.

Seperti diketahui, Bank BNI turut terseret dalam dugaan kasus korupsi pemberian kredit kepada PT Sritex setelah memberikan pinjaman sindikasi bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Nilai kredit sindikasi dari 2 bank pelat merah dan LPEI tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 2,5 triliun.

Saksi dari Bank BJB

Sementara saksi-saksi dari Bank BJB yang diperiksa Kejagung berasal dari beragam divisi. Salah satu petinggi yang diperiksa adalah inisial GSI selaku Pemimpin Grup Komersial Bank BJB.

Tiga saksi lain adalah inisial FP selaku Manager Sekretariat Direksi Bank BJB tahun 2020, HP Staf Operasional Kredit Korporasi tahun 2019-2021 Terakhir adalah HA selaku Auditor pada Bank BJB.

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,”
Ungkap Anang.**

Previous articlePYFAHEALTH Luncurkan Kampanye BodyVestment: Gaya Hidup Sehat sebagai Investasi Jangka Panjang
Next articleKejagung Panggil Kembali 2 Saksi Kasus Korupsi Chromebook Kemendikbudristek