CIA Fest 2025 ‘Suara Anak untuk Alam’ Resmi Dibuka

0
16

Kitabogor – CIA Fest 2025, festival literasi anak terbesar di Indonesia yang digelar oleh Majalah Cahaya Inspirasi Anak (CIA). Bertempat di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, festival ini berlangsung selama tiga hari, 3–5 Oktober 2025, dengan mengusung tema “Suara Anak untuk Alam.”

Tema ini lahir dari kesadaran akan isu lingkungan yang semakin mendesak, mulai dari krisis iklim, pencemaran, hingga berkurangnya ruang hijau — isu-isu yang berdampak langsung terhadap masa depan anak-anak.

Stefanie Agustin, Pendiri Majalah CIA, menyampaikan dalam sambutannya apresiasinya kepada seluruh mitra, relawan, dan masyarakat yang telah mendukung perjalanan panjang CIA.

“Sejak awal berdiri, kami percaya setiap anak Indonesia berhak atas bacaan yang berkualitas. CIA Fest menjadi bukti nyata bahwa literasi bisa tumbuh menjadi gerakan kolektif yang menginspirasi. Gerakan kecil yang kami mulai 15 tahun lalu kini berkembang menjadi festival literasi anak terbesar di Indonesia,” ujar Stefanie.

Pembukaan Meriah dengan Nuansa Budaya Kalimantan Selatan

Penampilan Tari Kuda Gipang dari anak-anak Anjungan Kalimantan Selatan, menegaskan komitmen tahun ini untuk mengangkat tema geografis Kalimantan. Kolaborasi ini juga menjadi bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penghubung, sekaligus simbol sinergi lintas daerah dalam menggerakkan literasi anak Indonesia.

Ruang Ekspresi dan Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Hari pertama CIA Fest 2025 diwarnai kegiatan Dongeng Bersama yang dipandu oleh perwakilan dari Direktorat PAUD Kemendikdasmen, dilanjutkan dengan Kreasi Mewarnai Anak PAUD. Karya anak-anak yang penuh warna dan imajinasi ini nantinya akan diterbitkan dalam seri buku PAUD Majalah CIA sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas mereka.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membuka ruang bagi anak-anak bermain dan belajar di alam terbuka. Tema Suara Anak untuk Alam juga sejalan dengan prioritas pemerintah untuk menanamkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan perubahan iklim sejak dini,” ujar Dhany Hamidan Khoir, S.T., M.A., Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat PAUD Kemendikdasmen.

Previous articleRibuan Pekerja Wisata di Puncak Dirumahkan, Anggota DPR RI Mulyadi Geram pada Menteri KLH
Next articleKenapa Ada Orang Senyum Tanpa Gigi? Ini 7 Rahasia Kepribadiannya