Bappeda Litbang Gelar Nobar G30S/PKI, Ingatkan Pemuda Akan Bahaya Pengkhianatan Bangsa

0
20

KitaBogor – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor gelar nonton bersama (Nobar) film Gerakan 30 September atau G30S/PKI bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor.

Acara Nobar tersebut bertemakan ‘Merawat Ingatan, Menjaga Bangsa’. Tujuan acara agar para generasi muda mengetahui kembali sejarah kelam bangsa tentang pengkhianatan terhadap negara Indonesia dan bahayanya komunis.

Dalam acara yang digelar di Amphiteater Bappeda Litbang itu, juga diisi oleh diskusi publik soal film G30S/PKI.

Dalam diskusi, juga dibahas situasi nasional yang belakangan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia yang nyaris mengancam stabilitas keamanan nasional.

“Jadi kegiatan ini tidak hanya menonton, kita isi juga dengan diskusi. Hal ini tentu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemuda dan pemudi kita sebagai generasi bangsa agar mereka tidak melupakan sejarah bangsa dan negara ini, serta bisa bersama tetap menjaga persatuan dan kesatuan kita,” ucap Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Bogor Bambam Setia Aji kepada wartawan, Selasa, 30 September 2025.

Bambam Setia Aji mengharapkan para generasi muda, kedepan tidak terjebak dan disesatkan oleh opini yang merugikan, karena kemungkinan ada pihak – pihak yang ingin memutar balikkan fakta.

Bambam Setia Aji mengatakan, kegiatan kumpul dan nobar bareng pemuda yang tergabung dalam KNPI, Karang Taruna dan beberapa organisasi kemahasiswaan juga sekaligus menyambut Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober.

“Nobar fIlm G30S/PKI ini sebagai sebuah langkah upaya serius untuk menguatkan imun ideologi generasi muda dan fokus utama kegiatan ini adalah edukasi dan momentum krusial untuk refleksi perjuangan bangsa,” katanya.

Ia menuturkan, Pemkab Bogor berkeinginam generasi muda melihat dan memahami betapa pentingnya menjaga persatuan dan waspada terhadap segala bentuk ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Menurut Bambam, pemahaman mendalam tentang sejarah kelam masa lalu bangsa dan terutama tragedi G30S/PKI adalah vaksin terbaik agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

“Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai pengingat bahwa Pancasila adalah ideologi final yang telah teruji mampu menjaga keutuhan bangsa dan sejarah memberi pelajaran berharga. Kita tidak mau nilai-nilai Pancasila hanya sekadar slogan, tapi harus hidup dalam denyut nadi dan hadir di tengah masyarakat,” tukasnya.

Previous articleSMP & SMK Triwijaya Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ajak Siswa Teladani Akhlak Rasulullah
Next articlePerdana, NFA Luncurkan Bantuan Pangan Fortifikasi untuk Perkuat Gizi Masyarakat