Angkat Ragam Irama dan Tari Nusantara ke Pentas Dunia, LINI dan ASETI Berkolaborasi Stretegis

0
21
Angkat Ragam Irama dan Tari Nusantara ke Pentas Dunia, LINI dan ASETI Berkolaborasi

KitaBogor – Indonesia di kenal sebagai negara dengan kekayaan seni tradisional yang luar biasa. Kini, sudah saatnya Indonesia berperan lebih aktif dalam pengembangan budaya global, salah satunya melalui kontribusi dalam bentuk ragam irama. Irama merupakan unsur penting dalam musik, karena membentuk struktur bunyi yang berpola. Dan menjadi pondasi dalam penciptaan musik bersama elemen melodi dan harmoni. Musik, sebagai ekspresi peradaban manusia, memiliki dampak luas baik secara spiritual maupun material.

Sayangnya, penamaan, pencatatan, dan pendokumentasian berbagai irama asli Indonesia belum di lakukan secara menyeluruh. Meskipun sudah di kenal beberapa jenis irama seperti dangdut, zapin, keroncong, tarling, hingga magondangi. Masih banyak irama dan pola ketukan tradisional yang belum teridentifikasi dan berpotensi besar untuk berkembang.

Menanggapi hal ini, LINI (Lembaga Irama Nasional Indonesia) hadir untuk mencatat, mendokumentasikan, serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam upaya pengembangan irama nusantara. LINI bertujuan memperkaya dunia musik tanah air dan menciptakan peluang ekonomi serta kesejahteraan bagi pelaku seni.

Dalam buku Indonesia Darurat Irama karya Rudy Octave, di sebutkan bahwa ragam irama juga dapat di kenali melalui gerakan tubuh atau tari. Menurutnya, irama dan tari merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Sejalan dengan pemikiran tersebut, LINI menjalin kerja sama dengan ASETI (Asosiasi Seniman Tari Indonesia) untuk menciptakan inovasi berupa pola gerak tari sosial (social dance).

Agustina Rochyanti, Ketua Umum ASETI, menegaskan. Bahwa irama sangat berperan dalam mengatur waktu, memperjelas gerakan, serta menciptakan suasana dalam seni tari. Ia menyambut baik kolaborasi dengan LINI yang melahirkan kreasi tari pergaulan berjudul “Tari Keroncong Nusantara.” Kolaborasi ini di perkenalkan pada momentum Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025, di Museum Layang-Layang.

Tari ini di iringi oleh lagu berirama keroncong remix ciptaan Rudy Octave, yang secara khusus di buat untuk mendukung gerakan tari tersebut. Penciptaan ragam gerak tari ini melibatkan seniman-seniman tari seperti Gita Novia, Atien Kisam, Aty Widyawaty, dan Wahyuni Dauly. Pada peluncurannya, turut di tayangkan video tutorial yang memuat enam gerakan dasar dan sepuluh gerakan lengkap. Yang kemudian diperagakan bersama komunitas Line Dance pimpinan Ibu Elis—tokoh yang telah meraih berbagai penghargaan internasional.

Diharapkan, Tari Keroncong Nusantara ini dapat dipraktikkan secara luas oleh komunitas tari, senam, aerobik, dan lainnya di berbagai institusi di Indonesia. Melalui kegiatan bertajuk “Menari Bersama Tari Keroncong Nusantara,” seni tari dan irama diharapkan dapat semakin membumi dan digemari masyarakat luas.

Namun pekerjaan belum selesai. Masih banyak irama tradisional Indonesia yang perlu diangkat ke permukaan dan diperkenalkan ke dunia. Kolaborasi antara LINI dan ASETI menjadi langkah penting, namun keberhasilan inisiatif ini memerlukan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dan insan seni Tanah Air. Bersama, kita bisa menjadikan salah satu irama Indonesia sebagai kiblat musik dunia.

Previous articleTPA Galuga Akan ‘Upgrade’ Menjadi PLTSa
Next articleBogor City Trail 2025 Gaet 243 Pelari Mancanegara dari 16 Negara, Dongkrak Wisata dan Ekonomi Kota