KitaBogor – Pemerintah Kota Bogor kembali menunjukkan keseriusan dalam menangani persoalan sampah melalui program Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebut program ini sebagai solusi jangka panjang untuk masalah sampah di Bogor Raya.
Komitmen tersebut ditegaskan setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemkot Bogor, dan Pemkab Bogor di Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Rabu (3/12/2025).
“Alhamdulillah hari ini kesepakatan antara Pemerintah Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor sudah ditandatangani di hadapan Pak Gubernur,” ujar Dedie.
Penandatanganan ini merujuk pada Perpres Nomor 109 Tahun 2025 tentang penanganan sampah berbasis energi terbarukan. Dedie menjelaskan, kolaborasi lintas daerah dengan dukungan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan keseriusan pemerintah dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan.
Fasilitas PSEL direncanakan akan dibangun di kawasan Galuga, sekaligus mempercepat terwujudnya pengolahan sampah terpadu berbasis teknologi.
“Proyek Waste to Energy atau sampah menjadi listrik di Indonesia juga meliputi wilayah Bogor Raya,” jelas Dedie.
Ia menambahkan, teknologi ini adalah langkah progresif yang tidak hanya menyelesaikan penumpukan sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber energi bernilai.
Tahap berikutnya adalah penyusunan tindak lanjut teknis agar pembangunan fasilitas PSEL segera dimulai.
“Setelah ini kita akan tindak lanjuti secara teknis bagaimana implementasi Waste to Energy di Galuga bisa segera dibangun dan dimanfaatkan sebagai solusi penyelesaian sampah,” tutupnya.
