Ungkap Peran Seniman dan Sastrawan dalam Perjuangan Bangsa, Sawala Dasa Wacana #4 Berlangsung Dinamis

0
21
Ungkap Peran Seniman dan Sastrawan dalam Perjuangan Bangsa, Sawala Dasa Wacana #4 Berlangsung Dinamis

KitaBogor – Daya Putra Bangsa kembali menggelar diskusi bulanan Sawala Dasa Wacana 2025 edisi ke-4 pada Rabu, 10 September 2025. Acara berlangsung di Kompleks Edukasi Putra Bangsa, Kampung Pasirangin, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Dengan tema “Menakar Peran Seni dan Sastra dalam Perjuangan Bangsa.”

Diskusi ini menyoroti bagaimana seniman dan sastrawan memainkan peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Melalui karya seni dan sastra, mereka tidak hanya merekam suara zaman, tetapi juga memicu perubahan sosial dan membangkitkan kesadaran publik.

Meski dua pembicara utama berhalangan hadir—Halimah Munawir yang sakit dan Ibob yang masih bertugas di luar kota—materi keduanya tetap di sampaikan. Halimah mengangkat perjuangan Dewi Sartika dalam mendirikan Sakola Kautamaan Istri. Sementara karya puisi Ibob berjudul “MeMuPUK YANG LEMAH” di bacakan oleh pemandu diskusi, Heri Cokro.

Rahmat Iskandar, sejarawan sekaligus alumnus FSRD ITB, mengisi forum dengan mengulas sosok kontroversial Pramoedya Ananta Toer. Yang karyanya sempat di larang di era Orde Baru, namun kini di akui dunia.

Acara semakin hidup dengan sesi pembacaan puisi dari buku “Untaian Kata Untuk Dewi Sartika” oleh Monika (BWB), Rina (Bujangga Manik Society), dan Tohir Kulikulo (KPJ Merdeka Bogor). Yang tampil memukau dengan iringan gitar Ajek.

Heri Cokro, tuan rumah sekaligus pemandu, menegaskan. Bahwa Sawala menjadi sarana silaturahmi sekaligus ruang akademis untuk memperkuat wawasan seni, sejarah, budaya, dan pendidikan. “Dengan Sawala, kita berusaha meneguhkan niat untuk memberi kebermanfaatan bagi kehidupan,” ujarnya.

Siti Fitriani, perwakilan generasi muda, mengaku mendapat banyak wawasan baru. “Saya jadi lebih memahami peran seniman dan sastrawan. Dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga bangsa sesuai suara hati mereka,” katanya penuh semangat.

Hadir dalam diskusi ini antara lain anggota Bogor Wanita Berkebaya (BWB), Bujangga Manik Society, KPJ Merdeka, serta relawan Daya Putra Bangsa. Dengan beragam peserta yang hadir, Sawala Dasa Wacana 2025 berhasil menjadi ruang dinamis yang mempertemukan generasi lintas usia untuk membahas seni, sastra, dan perjuangan bangsa.

Previous articleStrategi Belanja Bulanan Biar Nggak Boros, Hemat & Tetap Aman
Next articleYakin Nikah: Antara Cinta, Tekanan, dan Pilihan Hidup