KitaBogor — Kamis 19 Juni 2025 di SDIT Aliya, Kota Bogor, berubah jadi momen penuh kebanggaan dan semangat literasi. Bukan tanpa alasan—tiga buku cetak hasil karya siswa resmi diluncurkan dan diserahkan langsung oleh penerbit Jendela Puspita kepada pihak sekolah. Bukan satu, bukan dua, tapi tiga buku keren yang ditulis langsung oleh para siswa dari kelas 2, 4, dan 5!
Judul-judul ini terdiri dari kumpulan cerita fiksi, antologi puisi, dan kumpulan pantun. Yang semuanya ditulis dengan penuh imajinasi dan ketulusan khas anak-anak. Proyek ini merupakan bagian dari program literasi sekolah yang terus bergulir dan berkembang setiap tahunnya.
“Program ini awalnya muncul dari keprihatinan kami. Banyak tugas anak-anak yang bagus banget, sayang kalau cuma jadi arsip. Akhirnya kami pikir, kenapa nggak kita bukukan aja?” ungkap Ida Parida, guru kelas 5. Sekaligus Kepala Perpustakaan dan Ketua Program Literasi SDIT Aliya.
Kolaborasi apik antara guru Bahasa Indonesia, tim perpustakaan, dan penerbit Jendela Puspita inilah yang membuat mimpi para siswa menjadi penulis benar-benar terwujud. Ida menambahkan, tahun lalu program ini sudah mulai dijalankan untuk siswa kelas 4. Dan tahun ini diperluas agar lebih banyak anak bisa ikut menulis dan bangga pada karyanya sendiri.
Lebih dari sekadar proyek sekolah, peluncuran buku ini adalah bukti bahwa anak-anak mampu menciptakan karya nyata. Jika diberi ruang dan dukungan yang tepat. Semua proses terintegrasi langsung dengan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Menjadikan kegiatan ini bukan tambahan beban, tapi pengalaman belajar yang menyenangkan.
“Harapan kami, program ini bisa terus berlanjut setiap tahun. Dan tentu saja, kami berharap Jendela Puspita bisa terus jadi mitra yang mendampingi, termasuk dalam hal kualitas cetakan dan harga yang bersahabat,” tambah Ida penuh semangat.
Bagi Jendela Puspita, ini bukan cuma soal mencetak buku, tapi mencetak semangat dan kepercayaan diri anak-anak Indonesia untuk berani berkarya.
“Kami sangat kagum dan sekaligus bangga pada pendidik di SDIT Aliya yang menerapkan proses pembelajaran tidak hanya teori semata, tetapi berpraktik langsung. Kerennya, mereka menjadikan tugas pembelajaran sebagai proses kreatif untuk anak yang menghasilkan sebuah buku menarik,” ujar Siska Puspita Dewi, selaku Direktur Jendela Puspita.
Dengan hadirnya buku-buku ini, SDIT Aliya tidak hanya menciptakan penulis-penulis kecil yang hebat, tapi juga meletakkan pondasi kuat bagi budaya membaca dan menulis sejak dini. Sebuah langkah nyata menuju generasi literat yang kreatif, percaya diri, dan siap menginspirasi dunia!